MEMAHAMI PERJANJIAN BARU - John Drane
by Wahyu A. Setiadi
Perjanjian
Baru adalah kumpulan kitab-kitab yang dituliskan pada masa setelah kematian
Yesus. Perjanjian Baru ditulis oleh beberapa orang yang diantaranya mereka
adalah murid-murid Yesus dan orang-orang yang terdekat dengan murid-murid
Yesus. Perjanjian Baru itu sendiri merupakan karya penyingkapan Allah atas
umat-Nya, sehingga melaluinya manusia semakin mengenal Allah dengan benar dan
lebih dalam. Allah memakai orang-orang yang dipilih-Nya untuk menuliskan maksud
hati-Nya, yaitu melalui pekerjaan Roh Kudus yang berkarya dalam hidup
orang-orang yang dipilih-Nya. Salah satu orang yang dipilih-Nya adalah Paulus.
Allah memanggil Paulus untuk menjadi rasul-Nya dan Allah memakai Paulus dengan
luar biasa. Sebagian besar kitab-kitab dalam Perjanjian Baru ditulis oleh
Paulus, yaitu mulai dari kitab Roma sampai kepada kitab Filemon yang berjumlah
13 buah kitab. Walaupun Paulus memiliki latar belakang yang buruk, yaitu
sebagai penganiaya orang percaya, namun setelah pertobatannya, ia begitu peduli
dan mengasihi orang-orang percaya. Hal tersebut ditunjukkan melalui perjuangan
kerasnya dalam penginjilan dan pelayanan baik kepada orang-orang yang belum
percaya maupun kepada jemaat-jemaat Tuhan di berbagai wilayah. Kegigihannya
sebagai hamba Kristus menjadikan dirinya sendiri sebagai sebuah teladan bagi
orang-orang percaya. Dalam sebuah buku yang berjudul Memahami Perjanjian Baru yang dituliskan oleh seorang teolog
akademik bernama John Drane, membahas mengenai konteks dan latarbelakang
penulisan kitab-kitab Perjanjian Baru. Salah satu topik yang akan disoroti
adalah tema tentang kehidupan Paulus dan kisah pelayanannya. Pembahasan John
Drane sendiri bersifat historis-teologis, yang artinya selain mengulas data dan
memberi analisa mengenai bukti-bukti sejarah ia juga mengantarkan pembaca untuk
memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi ke dalam sudut pandang teologis. Buku
yang ditulis oleh John Drane ini ditujukan untuk kalangan luas, dalam arti
bukan saja untuk para teolog, pendeta, atau mahasiswa teologi, melainkan juga
kepada para pembaca awam yang tergerak untuk menggumulkan relevansi Perjanjian
Baru dalam konteks masa kini, dan memang tujuan ini sepertinya telah tercapai,
dimana Drane berhasil membuat keseimbangan antara tulisan yang tidak begitu
rumit namun tanpa menghilangkan kedalaman pembahasan.
Dalam salah satu tema besar buku
Drane, digambarkan secara jelas mengenai riwayat kehidupan Paulus beserta
seluruh pelayanannya termasuk kitab-kitab yang ditulisnya. Terlihat juga bagaimana Drane menjelaskan hubungan Paulus
dengan agama Yahudi, dengan para filsuf, dengan agama-agama rahasia, dengan
jemaat mula-mula, dengan Yerusalem, dan dengan ajaran Yesus yang bertujuan
untuk menyatakan prinsip-prinsip yang dipegang oleh Paulus. Drane menunjukkan
bahwa Paulus sendiri bukanlah seorang pribadi yang mencoba untuk mendirikan
sebuah agama baru seperti anggapan beberapa pihak, melainkan dengan cermat
menunjukkan bahwa Paulus mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Yesus.
Memang walaupun Paulus tidaklah hidup bersama-sama dengan Yesus, namun Paulus
bersama-sama dengan murid-murid Yesus yang tentunya menceritakan
pengajaran-pengajaran yang telah diajarkan Yesus kepada mereka. Dan walaupun
dalam tulisannya Paulus tidak merujuk langsung kepada pengajaran Yesus, seperti
yang diungkapkan Drane bahwa ada nasehat-nasehatnya yang sangat dekat dengan
pengajaran Yesus antara lain: kasih kepada musuh, kasih pada Allah dan sesama,
ajaran tentang makanan hal dan haram, dan tanggung jawab terhadap negara (303).
Kemudian Drane, mencoba
mengarahkan pembaca untuk melihat latarbelakang penulisan kitab-kitab Paulus
melalui perjalanan misioner yang dilakukan oleh Paulus. Kitab-kitab yang
dituliskan oleh Paulus ini sendiri adalah sebuah surat yang dituliskan dengan
konteks tertentu kepada jemaat atau seorang percaya. Drane secara teliti
membedah pokok-pokok isi yang terkandung dalam setiap surat-surat Paulus,
memberikan informasi-informasi penting berdasarkan konteksnya, dan menanggapi
isu-isu yang sering diperbincangkan oleh para teolog. Salah satu isu yang
diperbincangkan adalah mengenai masalah kepenulisan surat-surat Pastoral dimana
dianggap sebagai bukan tulisan dari Paulus. Tuduhan tersebut didasarkan pada
gaya bahasa dan kosa kata yang berbeda antara surat-surat pastoral dengan
surat-surat yang ditulis Paulus sebelumnya . Ada seorang teolog yang mencoba
menunjukkan bahwa surat-surat Pastoral merupakan ciri-ciri tulisan penulis
Kristen abad kedua (399). Namun Drane berpendapat bahwa hal itu hanyalah
dimungkinkan karena masalah pembahasan yang berbeda, Paulus memakai sekretaris
yang lain, ada perevisian sehingga gaya bahasa Yunaninya bisa lebih baik, dan
bapa-bapa gereja mula-mula pun juga mendukung bahwa Paulus memiliki peranan
dalam penulisan surat-surat Pastoral (400).
Menariknya Drane juga membahas
tentang strategi dari pelayanan Paulus. Paulus yang adalah rasul dan hamba
Kristus begitu bersemangat dalam memberitakan Injil kepada orang-orang yang
belum percaya, dan ia mampu meraih keberhasilan dimana banyak orang yang pada
akhirnya percaya kepada Yesus dan hal tersebut semata-mata karena penyerahan
diri Paulus kepada Tuhan dan membiarkan kuasa Roh Kudus bekerja dalam hal apapun
yang ia kerjakan. Disisi lain Drane juga memaparkan topik-topik penting seperti
pandangan Paulus tentang kebebasan dan kematian, jemaat Kristen dan
perkembangannya, iman Kristen, hukum taurat. Pemikiran Drane begitu jelas dan
sistematis, sehingga menolong pembaca untuk mendapatkan konsep-konsep yang
dapat diingat oleh pembaca. Bahasa yang digunakan pun tidak terlalu sulit,
sehingga tanpa mengurangi kualitas pembahasan suatu topik, buku ini pun dapat
digunakan untuk orang awam yang rindu
menyelidiki Perjanjian Baru dengan lebih mendalam. Tampaknya Drane berhasil
memikat pembaca dengan studi-studi khusus yang hampir selalu ia berikan
disetiap bab. Studi-studi khusus itu menolong pembaca untuk mendalami isu-isu
tertentu yang sering diperbincangkan.
Kualitas
dari buku yang ditulis John Drane ini sangat kaya akan informasi sehingga mampu
memberikan wawasan-wawasan baru terhadap latar belakang Perjanjian Baru. Data-data
serta bukti-bukti sejarah mampu memberikan pembaca suatu wawasan dan hal-hal
informative yang berharga, sedangkan pembahasan secara teologis menolong
pembaca untuk membuat suatu refleksi atas topik-topik yang dibahas. John Drane
membuat suatu analisa yang komprehensif atas tema-tema penting dalam Perjanjian
Baru, sehingga pembaca dapat memperoleh banyak keuntungan dalam membaca bukunya.
Selain surat-surat Rasul Paulus juga dibahas surat dan kitab-kitab lain dalam
Perjanjian Baru yang disajikan dengan segar
dengan membahas isu-isu yang sering didiskusikan.
Salah satu topik yang juga
menarik yang dibahas Drane adalah tentang iman dan perbuatan. Paulus yang
cenderung menekankan iman diperbandingkan dengan Yakobus yang menyatakan bahwa
pada dasarnya pembenaran bukan hanya karena iman tetapi juga oleh perbuatan.
Kedua Rasul ini tampaknya memiliki pandangan yang berbeda dan bertentangn,
tetapi Drane melihat dari sisi yang lain dimana kedua hal itu sebetulnya tidak
bertentangan melainkan berbeda dalam konteksnya. Paulus bermaksud menegor
pihak-pihak di jemaat Galatia yang beranggapan bahwa hukum Taurat dapat
membenarkan diri sendiri. Sedangkan Yakobus menegor pihak-pihak yang
menggemakan iman namun tidak ada implikasi praktis dalam kehidupannya.
Pembahasan topik ini menerangkan kembali hal yang penting yaitu tidak
memisahkan iman dan perbuatan, karena keduanya harus berjalan bersama-sama.
Setelah membaca buku ini saya
memiliki kekaguman akan setiap surat-surat dan kitab-kitab yang memiliki
keunikan dan pergumulannya masing-masing. Buku ini bagi saya adalah sebuah referensi
yang tepat untuk digunakan sebagai keperluan membuat suatu kotbah, studi PA,
dan bahan untuk studi Perjanjian Baru. Nilai minus di buku ini adalah tidak
adanya footnote yang memberi rujukan bahan-bahan lain yang digunakan oleh
Drane. Harga buku yang terjangkau tampaknya membuat buku Drane ini menjadi
salah satu pilihan utama bagi para pembacanya. Akhinya saya telah mendapatkan
banyak keuntungan dari buku ini dengan menggunakan apa yang telah didapat di
dalam kotbah-kotbah saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar