Jumat, 18 Desember 2015

Laporan Baca: Memahami Perjanjian Baru

Laporan Baca
MEMAHAMI PERJANJIAN BARU - John Drane
by Wahyu A. Setiadi




Perjanjian Baru adalah kumpulan kitab-kitab yang dituliskan pada masa setelah kematian Yesus. Perjanjian Baru ditulis oleh beberapa orang yang diantaranya mereka adalah murid-murid Yesus dan orang-orang yang terdekat dengan murid-murid Yesus. Perjanjian Baru itu sendiri merupakan karya penyingkapan Allah atas umat-Nya, sehingga melaluinya manusia semakin mengenal Allah dengan benar dan lebih dalam. Allah memakai orang-orang yang dipilih-Nya untuk menuliskan maksud hati-Nya, yaitu melalui pekerjaan Roh Kudus yang berkarya dalam hidup orang-orang yang dipilih-Nya. Salah satu orang yang dipilih-Nya adalah Paulus. Allah memanggil Paulus untuk menjadi rasul-Nya dan Allah memakai Paulus dengan luar biasa. Sebagian besar kitab-kitab dalam Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus, yaitu mulai dari kitab Roma sampai kepada kitab Filemon yang berjumlah 13 buah kitab. Walaupun Paulus memiliki latar belakang yang buruk, yaitu sebagai penganiaya orang percaya, namun setelah pertobatannya, ia begitu peduli dan mengasihi orang-orang percaya. Hal tersebut ditunjukkan melalui perjuangan kerasnya dalam penginjilan dan pelayanan baik kepada orang-orang yang belum percaya maupun kepada jemaat-jemaat Tuhan di berbagai wilayah. Kegigihannya sebagai hamba Kristus menjadikan dirinya sendiri sebagai sebuah teladan bagi orang-orang percaya. Dalam sebuah buku yang berjudul Memahami Perjanjian Baru yang dituliskan oleh seorang teolog akademik bernama John Drane, membahas mengenai konteks dan latarbelakang penulisan kitab-kitab Perjanjian Baru. Salah satu topik yang akan disoroti adalah tema tentang kehidupan Paulus dan kisah pelayanannya. Pembahasan John Drane sendiri bersifat historis-teologis, yang artinya selain mengulas data dan memberi analisa mengenai bukti-bukti sejarah ia juga mengantarkan pembaca untuk memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi ke dalam sudut pandang teologis. Buku yang ditulis oleh John Drane ini ditujukan untuk kalangan luas, dalam arti bukan saja untuk para teolog, pendeta, atau mahasiswa teologi, melainkan juga kepada para pembaca awam yang tergerak untuk menggumulkan relevansi Perjanjian Baru dalam konteks masa kini, dan memang tujuan ini sepertinya telah tercapai, dimana Drane berhasil membuat keseimbangan antara tulisan yang tidak begitu rumit namun tanpa menghilangkan kedalaman pembahasan.
                Dalam salah satu tema besar buku Drane, digambarkan secara jelas mengenai riwayat kehidupan Paulus beserta seluruh pelayanannya termasuk kitab-kitab yang ditulisnya. Terlihat juga  bagaimana Drane menjelaskan hubungan Paulus dengan agama Yahudi, dengan para filsuf, dengan agama-agama rahasia, dengan jemaat mula-mula, dengan Yerusalem, dan dengan ajaran Yesus yang bertujuan untuk menyatakan prinsip-prinsip yang dipegang oleh Paulus. Drane menunjukkan bahwa Paulus sendiri bukanlah seorang pribadi yang mencoba untuk mendirikan sebuah agama baru seperti anggapan beberapa pihak, melainkan dengan cermat menunjukkan bahwa Paulus mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Yesus. Memang walaupun Paulus tidaklah hidup bersama-sama dengan Yesus, namun Paulus bersama-sama dengan murid-murid Yesus yang tentunya menceritakan pengajaran-pengajaran yang telah diajarkan Yesus kepada mereka. Dan walaupun dalam tulisannya Paulus tidak merujuk langsung kepada pengajaran Yesus, seperti yang diungkapkan Drane bahwa ada nasehat-nasehatnya yang sangat dekat dengan pengajaran Yesus antara lain: kasih kepada musuh, kasih pada Allah dan sesama, ajaran tentang makanan hal dan haram, dan tanggung jawab terhadap negara (303).
                Kemudian Drane, mencoba mengarahkan pembaca untuk melihat latarbelakang penulisan kitab-kitab Paulus melalui perjalanan misioner yang dilakukan oleh Paulus. Kitab-kitab yang dituliskan oleh Paulus ini sendiri adalah sebuah surat yang dituliskan dengan konteks tertentu kepada jemaat atau seorang percaya. Drane secara teliti membedah pokok-pokok isi yang terkandung dalam setiap surat-surat Paulus, memberikan informasi-informasi penting berdasarkan konteksnya, dan menanggapi isu-isu yang sering diperbincangkan oleh para teolog. Salah satu isu yang diperbincangkan adalah mengenai masalah kepenulisan surat-surat Pastoral dimana dianggap sebagai bukan tulisan dari Paulus. Tuduhan tersebut didasarkan pada gaya bahasa dan kosa kata yang berbeda antara surat-surat pastoral dengan surat-surat yang ditulis Paulus sebelumnya . Ada seorang teolog yang mencoba menunjukkan bahwa surat-surat Pastoral merupakan ciri-ciri tulisan penulis Kristen abad kedua (399). Namun Drane berpendapat bahwa hal itu hanyalah dimungkinkan karena masalah pembahasan yang berbeda, Paulus memakai sekretaris yang lain, ada perevisian sehingga gaya bahasa Yunaninya bisa lebih baik, dan bapa-bapa gereja mula-mula pun juga mendukung bahwa Paulus memiliki peranan dalam penulisan surat-surat Pastoral (400).
                Menariknya Drane juga membahas tentang strategi dari pelayanan Paulus. Paulus yang adalah rasul dan hamba Kristus begitu bersemangat dalam memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya, dan ia mampu meraih keberhasilan dimana banyak orang yang pada akhirnya percaya kepada Yesus dan hal tersebut semata-mata karena penyerahan diri Paulus kepada Tuhan dan membiarkan kuasa Roh Kudus bekerja dalam hal apapun yang ia kerjakan. Disisi lain Drane juga memaparkan topik-topik penting seperti pandangan Paulus tentang kebebasan dan kematian, jemaat Kristen dan perkembangannya, iman Kristen, hukum taurat. Pemikiran Drane begitu jelas dan sistematis, sehingga menolong pembaca untuk mendapatkan konsep-konsep yang dapat diingat oleh pembaca. Bahasa yang digunakan pun tidak terlalu sulit, sehingga tanpa mengurangi kualitas pembahasan suatu topik, buku ini pun dapat digunakan untuk  orang awam yang rindu menyelidiki Perjanjian Baru dengan lebih mendalam. Tampaknya Drane berhasil memikat pembaca dengan studi-studi khusus yang hampir selalu ia berikan disetiap bab. Studi-studi khusus itu menolong pembaca untuk mendalami isu-isu tertentu yang sering diperbincangkan.
                Kualitas dari buku yang ditulis John Drane ini sangat kaya akan informasi sehingga mampu memberikan wawasan-wawasan baru terhadap latar belakang Perjanjian Baru. Data-data serta bukti-bukti sejarah mampu memberikan pembaca suatu wawasan dan hal-hal informative yang berharga, sedangkan pembahasan secara teologis menolong pembaca untuk membuat suatu refleksi atas topik-topik yang dibahas. John Drane membuat suatu analisa yang komprehensif atas tema-tema penting dalam Perjanjian Baru, sehingga pembaca dapat memperoleh banyak keuntungan dalam membaca bukunya. Selain surat-surat Rasul Paulus juga dibahas surat dan kitab-kitab lain dalam Perjanjian Baru yang disajikan dengan segar  dengan membahas isu-isu yang sering didiskusikan.
                Salah satu topik yang juga menarik yang dibahas Drane adalah tentang iman dan perbuatan. Paulus yang cenderung menekankan iman diperbandingkan dengan Yakobus yang menyatakan bahwa pada dasarnya pembenaran bukan hanya karena iman tetapi juga oleh perbuatan. Kedua Rasul ini tampaknya memiliki pandangan yang berbeda dan bertentangn, tetapi Drane melihat dari sisi yang lain dimana kedua hal itu sebetulnya tidak bertentangan melainkan berbeda dalam konteksnya. Paulus bermaksud menegor pihak-pihak di jemaat Galatia yang beranggapan bahwa hukum Taurat dapat membenarkan diri sendiri. Sedangkan Yakobus menegor pihak-pihak yang menggemakan iman namun tidak ada implikasi praktis dalam kehidupannya. Pembahasan topik ini menerangkan kembali hal yang penting yaitu tidak memisahkan iman dan perbuatan, karena keduanya harus berjalan bersama-sama.
                Setelah membaca buku ini saya memiliki kekaguman akan setiap surat-surat dan kitab-kitab yang memiliki keunikan dan pergumulannya masing-masing.  Buku ini bagi saya adalah sebuah referensi yang tepat untuk digunakan sebagai keperluan membuat suatu kotbah, studi PA, dan bahan untuk studi Perjanjian Baru. Nilai minus di buku ini adalah tidak adanya footnote yang memberi rujukan bahan-bahan lain yang digunakan oleh Drane. Harga buku yang terjangkau tampaknya membuat buku Drane ini menjadi salah satu pilihan utama bagi para pembacanya. Akhinya saya telah mendapatkan banyak keuntungan dari buku ini dengan menggunakan apa yang telah didapat di dalam kotbah-kotbah saya.
               

                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar